Rabu, 01 Juli 2015

Kenangan itu kembali. #lagi Dhita Putri Wastani

Rabu, 1 Juli 2015. Bertepatan dengan puasa hari ke 15 kali ini. Semua sudah mulai tampak sepi, semua teman kantor sudah pulang sejak satu jam yang lalu. Ya, seperti biasa aku pulang kantor paling akhir. Untuk mengisi kekosongan seperti biasa aku membaca email di outlook yang update dengan email kantor lama, terkadang spying itu menyenangkan. Selalu update dengan email - email terbaru dari jajaran BoD dimana temen - temen yang kerja disana pun belum tentu tahu isinya meeting BoD. 

Melihat unread message yang sampai empat ribuan, akupun memutuskan untuk memilah mana yang penting dan mana yang tidak penting. Ternyata banyak sekali email notification dari facebook yang selama ini masuk, aku memutuskan untuk menghapusnya. Sekian menit berlalu dan ternyata belum separuh email junk itu terhapus. Ohh Tuhan #Sabar lagi puasa kataku dalam hati. Sampai pada akhirnya tanpa sengaja beberapa email notifikasi dari Ezer lalu kemudian beberapa teman lamamu. Ahh, kamu lagi. Aku hanya tersenyum dan menganggapnya angin lalu. Aku memutuskan untuk menghapusnya. Setelah sekian jam baru terpikir olehku supaya lebih cepat untuk menghapusnya, ohmegod Shift + PageDown. Yes its work. 

Menyisakan dua ribuan unread email tersisa, masih terus semangat untuk memilah dan menghapus. Sampai pada unread email 27/10/2013, tanpa sengaja aku mendapati email notification facebook dari orang yang aku sendiri tidak tahu bagaimana harus mengatakannya, Tini Joyas. Dengan tangan bergetar aku mencoba melihat isi email notification itu. Perasaan marah yang selama ini sengaja aku pendam kembali aku rasakan, AKU MUAK!

Merasakan sesak mengingat kembali hal itu, semua yang terjadi pada dirimu. Aku menarik nafas dalam - dalam untuk menenangkan hati yang tak menentu, seperti biasa ini berhasil membuatku tenang kembali. Hal yang sama yang aku lakukan ketika aku tidak ingin mengingat sakit itu. 

Selama ini aku sengaja diam, karena aku tahu seperti apa aku dimatamu. #bukan siapa siapa. Ahh perasaanku ternyata memang tidak bisa berbohong, masih ingin tahu tentangmu. Ya, aku membuka akun facebook kembali. Mencarimu dan kembali menemukanmu. Senang? iya. Berbeda, aku melihatmu aku merasa tidak mengenalmu. Tersenyum sendiri, sedih sendiri untuk ke sekian kali sejak menemukanmu di halaman itu. Sejenak namun ternyata hampir satu jam aku mengenang perasaan itu. Biarlah hati ini memilihmu, meski tidak akan pernah mendapatkannya. Oya aku inget kamu pernah bilang, "hati aku butuh kamu". Kamu bilang waktu kita masih sama - sama monyet, dulu banget.  

Aku memutuskan untuk menyimpanya sendiri semua yang ada pada dirimu, semua kekuranganmu, kelebihanmu. Aku masih positif thinking kok kita bakalan bisa bareng lagi suatu saat nanti. Ya meskipun mungkin tidak disini, semoga suatu saat di lain waktu. :). Mendoakanmu adalah caraku untuk menjaga kenangan itu. 

Bulan Juli 2015 ini aku genap di usia 26 tahun. Diusia ini dulu aku ingin melamarmu, menjadikanmu istriku. Dimana aku ingin menggapai apa tujuan aku mencintaimu dulu. Semua tinggal khayalan.#capedehh.

Sudah waktunya berbuka, aku pamit, aku harus pulang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 01 Juli 2015

Kenangan itu kembali. #lagi Dhita Putri Wastani

Rabu, 1 Juli 2015. Bertepatan dengan puasa hari ke 15 kali ini. Semua sudah mulai tampak sepi, semua teman kantor sudah pulang sejak satu jam yang lalu. Ya, seperti biasa aku pulang kantor paling akhir. Untuk mengisi kekosongan seperti biasa aku membaca email di outlook yang update dengan email kantor lama, terkadang spying itu menyenangkan. Selalu update dengan email - email terbaru dari jajaran BoD dimana temen - temen yang kerja disana pun belum tentu tahu isinya meeting BoD. 

Melihat unread message yang sampai empat ribuan, akupun memutuskan untuk memilah mana yang penting dan mana yang tidak penting. Ternyata banyak sekali email notification dari facebook yang selama ini masuk, aku memutuskan untuk menghapusnya. Sekian menit berlalu dan ternyata belum separuh email junk itu terhapus. Ohh Tuhan #Sabar lagi puasa kataku dalam hati. Sampai pada akhirnya tanpa sengaja beberapa email notifikasi dari Ezer lalu kemudian beberapa teman lamamu. Ahh, kamu lagi. Aku hanya tersenyum dan menganggapnya angin lalu. Aku memutuskan untuk menghapusnya. Setelah sekian jam baru terpikir olehku supaya lebih cepat untuk menghapusnya, ohmegod Shift + PageDown. Yes its work. 

Menyisakan dua ribuan unread email tersisa, masih terus semangat untuk memilah dan menghapus. Sampai pada unread email 27/10/2013, tanpa sengaja aku mendapati email notification facebook dari orang yang aku sendiri tidak tahu bagaimana harus mengatakannya, Tini Joyas. Dengan tangan bergetar aku mencoba melihat isi email notification itu. Perasaan marah yang selama ini sengaja aku pendam kembali aku rasakan, AKU MUAK!

Merasakan sesak mengingat kembali hal itu, semua yang terjadi pada dirimu. Aku menarik nafas dalam - dalam untuk menenangkan hati yang tak menentu, seperti biasa ini berhasil membuatku tenang kembali. Hal yang sama yang aku lakukan ketika aku tidak ingin mengingat sakit itu. 

Selama ini aku sengaja diam, karena aku tahu seperti apa aku dimatamu. #bukan siapa siapa. Ahh perasaanku ternyata memang tidak bisa berbohong, masih ingin tahu tentangmu. Ya, aku membuka akun facebook kembali. Mencarimu dan kembali menemukanmu. Senang? iya. Berbeda, aku melihatmu aku merasa tidak mengenalmu. Tersenyum sendiri, sedih sendiri untuk ke sekian kali sejak menemukanmu di halaman itu. Sejenak namun ternyata hampir satu jam aku mengenang perasaan itu. Biarlah hati ini memilihmu, meski tidak akan pernah mendapatkannya. Oya aku inget kamu pernah bilang, "hati aku butuh kamu". Kamu bilang waktu kita masih sama - sama monyet, dulu banget.  

Aku memutuskan untuk menyimpanya sendiri semua yang ada pada dirimu, semua kekuranganmu, kelebihanmu. Aku masih positif thinking kok kita bakalan bisa bareng lagi suatu saat nanti. Ya meskipun mungkin tidak disini, semoga suatu saat di lain waktu. :). Mendoakanmu adalah caraku untuk menjaga kenangan itu. 

Bulan Juli 2015 ini aku genap di usia 26 tahun. Diusia ini dulu aku ingin melamarmu, menjadikanmu istriku. Dimana aku ingin menggapai apa tujuan aku mencintaimu dulu. Semua tinggal khayalan.#capedehh.

Sudah waktunya berbuka, aku pamit, aku harus pulang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Subscribe